Share

Perasaan Jengah

Ara baru saja selesai mandi ketika tiba-tiba bel pintu berbunyi.

Tanya besar memenuhi kepalanya. Siapa kira-kira yang bertamu di pagi hari?

Gegas wanita itu memakai pakaian seadanya, tanpa melepas lilitan handuk di kepala. Ara turun memeriksa.

“Selamat pagi, dengan Ibu Ara?” Lelaki berperawakan sedang dengan kulit sawo matang berdiri dengan sebuh kotak di tangan.

Ara mengeryitkan dahi.

“Ya, saya sendiri,” sahutnya bingung.

Lelaki itu melebarkan senyum yang telah terpatri. Menunjukan smiling eyes yang tampak ramah.

“Saya kurir yang bertugas mengantar paket Ibu. Ini, silahkan diterima. Dan mohon izin untuk mengambil foto Ibu sambil pegang paketnya sebagai bukti tanda terima ke kantor.”

Oh ... pikir Ara. Wanita itu menerima kotak segi empat yang lumayan berat untuknya pagi itu. Sementara si kurir mengeluarkan ponselnya usai Ara mengangguk tak keberatan.

Foto benar-benar diambil.

“Terima kasih banyak, Bu. Kalau begitu saya permisi,” izinya.

Ara tak banyak bicara. Hanya setuju saja saat it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status