Share

29. Para elit ketar-ketir

“Sekarang, begitu miris. Mereka bisanya duduk manis di kantor. Membaca koran sambil menikmati kopi. Memarahi bawahan. Memberikan perintah seenak perut. Tapi ketika sedang terjadi kemelut dan kekacauan, mereka malah ketakutan. Janji bahwa mereka mau mati untuk negara ini hanyalah omong kosong belaka. Padahal, bahkan mereka tidak mau setetes darah mereka jatuh ke tanah.”

Pablo merinding mendengarnya. Meskipun dia memang pernah tergabung dalam satuan dalam sejumlah misi serta beberapa kali menjadi pemimpin, tapi dia mengaku bahwa tidak pernah punya jasa besar, seperti halnya yang telah ditorehkan oleh Jenderal Naga Emas.

Begitu pula dari para petinggi lainnya. Jenderal George misalnya. Meskipun menjabat sebagai Panglima tertinggi sudah belasan tahun menggantikan Jenderal Somers, dia pun tidak pernah memimpin langsung ratusan ribu pasukan untuk mengalahkan para penjajah.

Dia hanya beberapa kali memimpin pasukan dalam operasi dan tugas yang kecil, yang mana misi tersebut masih dalam lin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status