Share

Makin Meresahkan

Kamila turun dari mobil, dan menatap dengan mata memicing mobil yang terparkir di depan butik milik Kalina.

"Mobil merah ini kayak yang nggak asing, punya siapa, ya--ohiya mobil si lakor," pekik Kamila ketika sadar.

Buru-buru Kamila berlari kecil masuk ke dalam. Setelah sampai, benar saja. Perempuan cantik bergaun putih itu sudah ada di dalam sedang melihat-lihat koleksi pakaian yang terpajang.

"Ekhmm, permisi!" sapa Kamila pada Yuna dan manager butiknya.

"Loh, Ibu. Akhirnya datang juga," seru sang manager bernama Neli.

"Hai, Nel. Maaf, baru sempet mampir. Sibuk soalnya," sahut Kamila kikuk.

"Hehe. Iya, nggak apa-apa, Bu. Nanti kita ngobrol lagi, ya. Kebetulan Neli mau nyerahin laporan bulanan."

"Oke, siap." Kamila mengedipkan mata sejenak, lalu beralih pada Yuba. "Em, badewei, eniwei, baswei. Ada apa gerangan artis Ikan Terbang fenomenal menyambangi butik kumuh ini?" cibir Kamila pada Yuna dengan satire-nya.

"Oh, iya. Neli belum sempet kasih tahu ibu. Bu Yuna, kan salah satu p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status