Share

Marah Tetapi Tidak Marah

Alarich mengatupkan rahang, menatap marah pada Aeera yang masih tersenyum begitu manis pada pria di sana.

"Tungg …-"

Bug'

Ucapan Alarich berhenti, sedikitnya terkejut sebab Bian tiba-tiba turun dari mobil. Tanpa mengatakan apa-apa pada Nadien, dia menyusul untuk turun dari mobil. Sedangkan Nadien, dia bersedekap kesal, berdecak marah sebab Alarich sama sekali tak menggubrisnya.

""Bagus, Shila."

Baik Shila maupun Rangga dan Aeera, sama-sama menoleh ke arah Bian. Aeera membolakan mata ketika maniknya tak sengaja bersitatap dengan mata tajam suaminya. Melihat guratan kemarahan di wajah Alarich, Aeera meneguk saliva secara kasar.

Sepertinya dia dalam masalah. Tetapi … apa kesalahan Aeera? Karena pesan yang dia kirim pada Alarich?

"Eih. Kok kamu di sini?" Shila mengerutkan kening lalu mengerjab beberapa kali.

"Harusnya aku yang bertanya." Bian melirik tajam ke arah Rangga.

"Aku ke sini untuk menemui Aeera. Mau minjam novelnya," jelas Shila.

"Dia siapa?"

"Oh, ini Rangga. Pothograp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Dwi
gemes banget aeera ya Allah ...
goodnovel comment avatar
kimmy
semoga semua yg diucapkan ae didenger sama mas al. buat mas al makin cinta
goodnovel comment avatar
Emma Boru Regar
thorrrr kamu memang tukang siksa ya..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status