Share

BAB 19: Seperti Mimpi

Kali ini Awan tidak menimpali perkataan Jhagad. Karena Awan juga merasakan hal yang sama. Perasaan yang tidak bisa dijelaskan, ketakutan yang tidak diketahui pasti penyebabnya. Tapi itu ada, menghantui mereka sejak menginjakkan kaki di kawasan Hutan Terlarang.

“Ayo! Ada banyak hal yang harus kita bagi bersama, tentang Jazlan dan Tegar. Cantigi dan Rosie mungkin juga akan khawatir kalau kita tidak kunjung kembali ke pondok!” ajak Jhagad kepada Awan.

Awan tidak menjawab. Namun langsung melangkah mengikuti Jhagad yang sudah melangkah lebih dulu menuju pondok mereka. Tidak jauh, mungkin hanya beberapa ratus meter saja berjalan, mereka berdua pun sampai di depan pondoknya.

“Wan, jangan beri tahu mereka tentang tempat ini dan Jogoboyo. Kau tidak ingin kondisi menjadi lebih merepotkan bukan?” bisik Jhagad kepada Awan sebelum memasuki pondok.

Awan mengangguk. Tentu saja, Awan sebisa m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status