Share

BAB 44: Pendaki Ilegal

"Entahlah, tapi yang jelas aku harus istirahat sebentar. Stamina harus dikembalikan dulu. Bisakah kau berjaga sebentar?" tanya Jhagad sambil bersandar ke dinding gua, mengistirahatkan tubuh yang sedari tadi tidak henti hentinya dipaksa melawan Mahluk Haus Darah.

"Istirahatlah!" Tegar mempersilahkan, sambil duduk, di tengah tengah, memperhatikan ke luar, berjaga.

Kondisi dalam gua itu cukup gelap. Semacam kaca hitam tidak tembus pandang yang bisa melihat keluar, namun dari luar tidak bisa melihat ke dalam. Jadi, tempat ini cukup aman menyembunyikan keberadaan mereka dari Mahluk Haus Darah yang mungkin berkeliaran di luar gua.

Sementara itu, Awan diam diam memperhatikan Tegar. 'Bagaimana mungkin, bajunya masih cukup bersih. Jauh sekali dengan baju kami yang berlumuran darah?' gumam Awan dalam hati.

"Kau juga boleh istirahat, Wan!" kata Tegar, seperti mengetahui bahwa Awan diam diam memperhatikannya.

'Siapa sebenarnya orang ini?' sekali lag
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status