Share

AYO KITA PERIKSA KESUBURAN MASING-MASING

"Ya, Allah, Bi. Mulut Abi kenapa ndower begitu?"

Perkataan itu mengakhiri permainan ponsel Inara di ranjang. Jujur, dia juga kaget sekali sebenarnya. Bibir atas dan bawah Angga membengkak, warnanya merah kebiruan. Seperti habis kena tonjok.

Lelaki itu meraba mulutnya yang jelas terasa pegal. Bagaimana tidak? Bibir tipis nan seksi berubah menjadi buah tomat yang jelas bobotnya lebih berat.

"Abi kenapa cepet banget pulangnya? Nggak jadi ketemu kepala sekolah? Abi dilabrak preman, ya?"

Deretan pertanyaan Inara belum satu pun ada yang terjawab. Manusia pemilik muka layu itu duduk bersandar pada tembok kamar.

"Di g- git emut, Mi."

"Ha?" Inara memiringkan kepala. Suaminya antara berbicara dan berkumur-kumur.

"Digigit semut?" ulang Inara, begitu otaknya berhasil menerjemahkan perkataan Angga.

Pria itu mengangguk. Untuk pertama kalinya Inara melihat Bebek Donal secara nyata.

"Abi sudah jadi ketemu kepala sekolahnya belum?"

"Dah." Sekarang ini Angga tidak bisa banyak berbicara.

"Jadi, digigi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status