Share

NIKAH SIRI

"Terima kasih banyak ya, Ra." Aina mengusap mulutnya menggunakan tisu yang terdapat di meja cafe.

"Eh, aku loh yang semestinya ngucapin terima kasih, karena sudah ditemenin beli obat." Inara meraup punggung tangan konconya. Senyum palsu mengembang.

Sebenarnya mood Aina pasca mendengar gombalan maut Angga kepada Inara tadi kurang baik. Namun, Inara perhatikan sejak tadi ia mencoba menyeimbangkan emosional. Mungkin tak ingin membuat Inara tersinggung, sementara ia sudah syukur ditraktir makan enak di cafe tersebut.

"Ayo, pulang!" ajak Inara yang lagi-lagi bersikap manis dengan menggandeng tangan orang yang sudah ia anggap sebagai bekas sahabat itu.

Jijik sebenarnya menyentuh Aina si pengkhianat, tetapi semua ini demi sebuah misi besar. Orang-orang yang telah dia baikin, takkan mungkin mengira kalau dia menjelma sebagai penjahat suatu hari nanti.

Aina dan Inara yang tengah melintas menuju parkiran motor menjadi sorot banyak pasang mata. Mereka memandang aneh serta lucu.

Awalnya Aina acu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status