Share

18. Menerima

Bu Sekar yang sejak tadi melamun terkejut dengan guncangan tubuhnya. Keterkejutannya menjadi ketika wajah mereka saling beradu.

"Bu–" lirih Ajeng.

Bu Sekar berusaha untuk tersenyum meski senyum itu jelas terlihat berbeda. Ajeng sendiri tidak tahu harus mengatakan bagaimana pada putrinya untuk memulai kisah yang lama ia sembunyikan bagaimana perasaan putrinya setelah mengetahui kenyataan yang ada lalu bagaimana mereka bisa menjalani kehidupan mereka yang baru nanti.

"A– Ajeng, kamu sudah pulang? Kenapa kamu tidak mengucapkan salam?" tanya Bu Sekar.

"Bu, dari tadi aku sudah salam. Nyari ibu kesana kemari tapi ibu tidak ada, taunya ibu ada di sini. Boleh aku tahu apa yang ibu pikirkan? Sampai aku panggil ibu tidak jawab?"

Bu Sekar gelagapan perkataan Ajeng membuatnya sulit untuk bernapas. Sesak menghimpit hatinya. "Nak, kita bicara di dalam. Ada hal yang ingin ibu katakan padamu," Bu Sekar menarik tangan Ajeng menjauh dari tanaman yang subur.

Di sinilah mereka berdua, gazebo kecil yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status