Share

bab 13

"Adik Tristan harus segera dioperasi," ucap Dokter itu.

"Lakukan, Dok. Tolong selamatkan anak saya," ucap Linda.

"Admistrasi sudah saya lunasi, tolong lakukan yang terbaik," ucap Hanif.

"Baik."

Dokter itu pun berlalu dan meminta seseorang untuk menyiapkan ruang operasi.

"Kamu tenang, Tristan akan selamat," ucap Hanif sambil membelai lembut kepala istrinya. Ia sendiri juga sama seperti Tania, rasa khawatir itu juga ada tetapi saat ini yang bisa ia lakukan hanyalah berdoa, meminta pada yang memberi hidup untuk menyelamatkan nyawa bocah kecil itu.

"Aku takut," jawab Tania yang masih membenamkan wajah di dada suaminya. Ia benar-benar takut kehilangan keponakannya itu. Situasi ini selalu membuatnya teringat ketika Abah uminya menghembuskan nafas terakhir. Tania tidak mau kehilangan orang-orang yang ia sayangi lagi. Rasa trauma ditinggalkan masih saja membekas walaupun kata ikhlas sering ia lontarkan.

"Tidak perlu takut. Pasrahkan dan banyak berdoa."

Tania mengangguk. Hanif sendiri tidak me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status