Share

bab 18

"Kamu bicara apa sih? Aku nggak suka kamu bicara tentang perpisahan," ucap Hanif yang mulai terpancing emosi. Dia memang tidak suka kalau istrinya membahas masalah perceraian.

"Kalau kita berpisah, kamu bisa balik pada Mbak Murni, kamu bisa melanjutkan hubunganmu yang pernah terputus dan kamu bisa menebus kesalahanmu di masa lampau."

"Bicaramu semakin ngawur! Aku nggak suka kamu seperti ini," ucap Hanif.

Tania diam saja. Dalam hatinya ia juga merasakan sakit saat mengatakan ini, tetapi ia sudah dikuasi rasa cemburu.

"Kamu kenapa, Tania?" ucap Hanif yang mulai melunak. Ia sadar, ketika istrinya bersikap keterlaluan, pasti ada hal yang memicu.

"Aku capek. Aku mau tidur."

"Kamar kamu bukan di sini, tetapi di sebelah."

"Malam ini aku ingin tidur di sini," jawab Tania.

"Baiklah. Aku tidak akan memaksa," ucap Hanif lalu beranjak meninggalkan Tania sendiri, ia merasa lelah dan tak tahu harus berbuat. Ia merasa benar-benar kesal terhadap istrinya itu. Makanya lebih baik ia memberikan ruang te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status