Share

bab 21

"Semoga Tania bisa segera ditemukan ya, Mas," ucap Linda pada suaminya saat mereka tengah beranjak tidur.

"Aamiin. Kasihan Hanif, dia sangat terpuruk. Sebagai lelaki aku tahu apa yang dirasakan Hanif, dia terlihat sangat menyesal," jawab Zaki.

Di sini Linda ingin mengatakan sesuatu selain membahas adik iparnya, tetapi ia takut kalau suaminya akan marah.

"Kenapa melamun? Ayok tidur, besok kita akan menempuh perjalanan panjang, jangan sampai kamu kecapean," ucap Zaki.

"Aku teringat Tristan, aku kangen sama dia, Mas," bohong Linda. Padahal bukan itu yang membuat pikirannya terganggu.

"Ikhlas kan. Tristan sudah tenang di sana," ucap Zaki, padahal hatinya juga bergemuruh hebat. Ia juga belum sepenuhnya ikhlas dengan kepergian anaknya. Tetapi ia akan mencoba, bukankah semua yang hidup pasti akan merasakan mati?

"Iya, Mas."

***

Langit nampak cerah ketika Hanif dan juga ibunya datang menjemput Zaki. Hari ini mereka akan melakukan perjalanan ke kota Blitar. Hanif sendiri sudah mengajukan cuti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status