Share

bab 29

Tania menatap lama layar ponsel itu, ada perasaan iba tetapi ada juga khawatir.

Mungkinkah selama ini suaminya masih sering menghubungi wanita itu?

Lalu tujuan suaminya memintanya kembali untuk apa kalau mereka berdua masih sering berhubungan.

"Kenapa bengong?" tanya Hanif menghampiri istrinya. Bahakan Tania sendiri sampai tidak sadar ketika suaminya telah menyelesaikan mandinya.

"Enggak."

"Kamu jangan berpikir macam-macam. Oh iya, udah kamu blokir nomor itu?" tanya Hanif.

Tania menggeleng."Bukan hak ku untuk memblokir nomor seseorang di ponsel kamu, Mas. Kamu punya jari dan kalau pun kamu mau, sudah dari dulu kamu blokir nomor itu."

Hanif mengangguk faham. Ia tahu istrinya tengah cemburu, karena tak mau Tania berpikir macam-macam lagi, ia pun mengambil ponselnya lalu memblokir nomor Murni.

"Sudah. Kamu bisa lihat," ucap Hanif sambil memperlihatkan bukti blokiran tersebut.

Tania hanya menatap tanpa mengucapkan sepatah katapun. Ntah kenapa moodnya mendadak hilang.

Hanif pun berlutut di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status