Share

bab 22

"Kenapa kamu setega itu meninggalkan aku?" tanya Hanif dengan mata berkaca-kaca. Akhirnya, setelah tiga minggu tidak bertemu dan menahan semua kerinduan, hari ini ia kembali dipertemukan dengan sang istri.

"Maaf," ucap Tania, ia sama sekali tak berani menatap Hanif. Hatinya masih sakit, ia belum bisa bertemu dengan suaminya.

"Kamu tahu, aku hampir gila tanpamu. Aku mencarimu ke sana kemari, tapi kamu seperti hilang ditelan bumi. Dan kini akhirnya aku bisa menemukanmu di sini," ucap Hanif. Kini ia semakin mendekat, kerinduan yang selama ini ia rasa seakan tak bisa ia kendalikan.

Ia mencoba memeluk istrinya itu, tetapi Tania lebih memilih menghindar dan berlalu dari hadapan suaminya.

"Semua asumsi mu salah besar, Tania. Aku..."

"Stop, Mas. Aku tidak ingin mendengarkan semua alasanmu," jawab Tania memotong ucapan Hanif.

Hanif menatap tak percaya. Sebegitu terlukanya kah istrinya saat ini? Ia sadar apa yang telah dilakukannya salah besar, tanpa mendengarkan ucapan istrinya, ia lebih mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status