Share

bab 25

Kenapa nggak kunci pintu kalau mau itu," sindir Randi. Kini tatapannya menelisik ke arah Tania dan juga Hanif.

Dirinya memang tidak tahu kalau mereka berdua adalah suami istri, yang ia tahu, Hanif adalah saudara jauh dari Mbak Sri.

"Jangan berpikir macam-macam, semua tidak seperti yang kamu pikirkan," ucap Tania lalu beranjak pergi.

"Di rumah ini hanya ada kalian berdua dan tidak ada siapapun di sini, lalu apa aku tidak boleh berpikir aneh-aneh?"

Tania tak menanggapi. Ia hanya berlalu dan melewati Randi begitu saja. Baginya pertanyaan Randi hanya lelucon belaka.

"Tan, aku mau bicara," ucap Randi sambil mengikuti langkah Tania.

"Bicara saja. Biasanya juga langsung bicara," jawab Tania sambil melanjutkan membuat kue.

"Kamu suka lelaki tadi?"

"Bukan urusanmu," ketus Tania. Ia memang tidak menyukai jika ada seseorang yang bertanya tentang dirinya, apalagi hatinya. Karena semua itu termasuk privasi dan tidak semua orang boleh mengetahuinya.

"Aku hanya ingin menjaga kamu dari lelaki yang t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status