Share

Cerai atau Putus

“Makan,” pinta seorang pria dengan rambut sedikit ikal yang pirang, mata biru malamnya bagai lautan samudera yang tenang, tapi tersirat kesan yang lumayan menakutkan di dalam sana. Aron menatap wanitanya dengan  sendu, entah ingin menafsirkan apa dari ekspresi wajahnya yang rancu.

Menunduk ketakutan, wanita bersuami di hadapan Aron sekarang mengambil dengan ragu piring berisi bubur hangat yang menggiurkan. Yah, setidaknya akan begitu kalau kondisi antara sepasang kekasih ini sedang baik-baik saja, masalah saat ini tidak begitu.

“Kenapa hanya ditatap? Apa perlu aku suapi?” tanya Aron dengan suara dingin yang menusuk uluh hati. Ia tanpa basa-basi mengambil alih bubur tadi, menyendok sedikit lalu menyodorkannya ke mulut Meriel. Suasana di antara mereka berdua akhir-akhir ini memang sangat suram.

“A-Aron … aku—”

“Kau harus makan. Anakmu. Anakku.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status