Share

Pengaduan

PLAK!

Mata Ranesha membulat lebar, pupilnya mengecil, sedangkan pipi kanan perempuan itu memerah. Terasa nyeri dan perih di bagian sana. Meriel menamparnya, wanita itu menampar Ranesha dengan sekuat tenaga, sangat keras.

Sampai-sampai ada goresan kecil di pipi kanan Ranesha akibat tergesek oleh kuku panjang Meriel. Namun, malah sang pelaku kekerasan yang menangis. Membuat kening Ranesha berkerut dalam, ia tentu saja keheranan.

“Apa katamu tadi? ‘Apa salahnya?’, hah? ‘dasar wanita tidak tahu diri’? kau lah yang telah merebut suamiku!” hardik Meriel murka. Ia kembali menggebrak meja kerja Ranehsa, menciptakan kebisingan yang untungnya tidak sampai kedengaran di luar sana.

“Dasar tidak sopan!” tunjuk Meriel lagi dengan sengit saat mendapati Ranesha malah menatapnya nyalang, menyunggingkan senyuman yang terkesan meremehkan.

 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status