Share

44. Api

Sebuah kepulan asam hitam membumbung tinggi dari tubuh Anggita yang menggeliat-geliat. Aroma daging yang terbakar memenuhi udara. Tidak ada api, meski ada asap. Tidak ada api, tetapi separuh tubuh Anggita melepuh, tepat separuhnya. Wajah Anggita seperti terbagi oleh dua bagian. Satu bagian wajahnya masih mulus, sementara satu bagian lain kulitnya mengelupas, memperlihatkan daging merah di bawahnya. Sebagian rambutnya juga hangus sampai tampak kulit kepalanya.

Kalau orang melihat Anggita dari sisi kiri, dia akan terlihat cantik, tidak ada yang berbeda, masih bisa membuat orang-orang betah sekadar untuk memandanginya saja, tetapi jika mereka melihatnya dari sisi kanan, niscaya pasti akan langsung memalingkan wajah. Separuh wajah Anggita itu adalah penggambaran dari rasa sakit dan penderitaan.

Bahkan Hendi tidak menyangka dampaknya akan sebesar itu. “Apa yang terjadi padamu?”

Anggita menunduk, berusaha menyembunyikan wajahnya dari pandangan Hendi. “Jangan pandangi aku! Bukankah ini yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status