Share

Bab 63. Ketakutan

Langit di atas sana sudah menunjukkan gelapnya. Tampak mendung juga, karena dari siang tadi langit memang sudah ingin turun hujan.

Kinara mondar-mandir ke kiri dan kanan, menggigit jari telunjuknya dengan resah.

Sekarang ia tengah berdiri di depan pintu rumah kediaman William, mau masuk tapi takut jika ia berpapasan dengan Devan. Tapi jika di luar pun hari sudah semakin gelap, apalagi sebentar lagi akan adzan magrib, membuat Kinara mau tak mau menghela nafas panjang untuk menghilangkan rasa resah nan gemasnya.

“Kakek ada gak ya?” tanya Kinara pada dirinya sendiri.

Pagi tadi ia memang tidak ikut ke kantor milik Aarav, melainkan pergi ke rumah dahulunya. Perbincangan bersama Karin siang tadi, Kinara akhiri karena sudah menjelang sore. Dan inilah sekarang. Sekarang ia sudah kembali lagi ke rumah Vanzo, dengan perasaan resah tentunya.

“Bismillah, semoga Devan tidak ada di rumah,” ujarnya memberanikan diri. Dengan sekali gerakan Kinara melangkah masuk, tak lupa mengucap salam terlebih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status