Share

Permintaan Tolong

Mendengar ucapan Rifia yang langsung muncul dari ponsel tersebut, membuat Devan dan Siella sama-sama saling tatap. Seperti mengerti maksud dari kedatangan seseorang yang tidak seharusnya tersebut.

“Ya? Kenapa?” Siella berpura-pura dahulu.

Tidak ada niatan benar-benar menolong dari diri Siella ini. ia hanya ingin tahu, apa keinginan dari Rifia yang mendadak sekali menghubunginya pada saat itu.

(“Aku diminta membuat proposal, tapi aku tidak mengerti cara buatnya.”) Ucapan tersebut benar-benar kedengaran mengemis.

“Proposal? Buat apa?” Siella memancing.

(“Ya- Ya, untuk mengajukan permohonan kerjasama. Ada perusahaan yang ingin aku targetkan sebagai tujuanku,”) Rifia menghindari mengatakannya.

Siella sudah merasa curiga. Sepertinya ada gerak-gerik yang ingin dilakukan Rifia di belakang Siella. Entah itu akan merugikannya atau tidak, Siella tidak akan ambil risiko, terlebih ia tidak tahu seberapa be

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status