Share

Marah-marah

Siella yang mendengar permintaan dari sang sahabat pun merasa agak bingung. Orang yang menikah sulit bertemu satu sama lain, bagaimana ceritanya? Ini sungguhan mereka akan menikah, atau hanya khayalan belaka?

Tetapi, Hani kelihatan begitu bersemangat menunggu jawaban dari Siella, jadi, mau tidak mau Siella memilih mengiyakan saja apa permintaan dari sang sahabat kepada dirinya tersebut.

“Baiklah, akan kucoba. Tapi aku tidak jamin bisa melakukannya dalam waktu dekat.”

“Kenapa? Kamu kan tinggal minta saja!” Hani protes dengan raut kecewanya tersebut.

“Ya karena aku harus menyesuaikan jadwal kerjanya. Kamu pikir Devan leha-leha setiap harinya?” Siella memekik kasar menanggapinya.

Sinis tatapan Siella kepada Hani yang seolah tidak tahu sama sekali bagaimana kegiatan dari Devan tersebut. Namun, Hani sama sekali tidak tersinggung dengan cara menyahut dari Siella.

Jadi dia menerimanya, dengan masih merasa senang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status