Share

Bab 24-B: Membalas Mertua dan Suamiku

“Bu, hati-hati kalau bicara. Tidak perlu bawa-bawa orang tuaku di sini!”

Beliau terus menatapku dengan sorot mata yang sangat tajam, seolah ada laser yang terbang dari kedua netranya yang terus menua itu. Ibu mertua mendorong kasar kursi Iqmal hingga terbuka jalur yang selebar tubuhnya, beliau berjalan cepat memutari meja makan sampai tiba di kursi tempatku duduk.

“Pulang saja, Iblis!” celanya.

Aku terperangah, ibu mertua menarik tanganku dengan keras hingga terasa sangat sakit. Seolah engsel di bahu terlepas.

“Bu, lepas ... sakit!” rintihku.

“Bu, hentikan. Bukan begini caranya menyelesaikan masalah,” tahan Bang Agam.

Pria itu juga berusaha membujuk, tangan ibu mertua yang menarik diriku ditahan olehnya. Bang Agam memaksa untuk membuka cengkeraman keras di lenganku.

Tapi, bukannya mendapat p

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status