Share

Bab 152. Diajak berangkat bareng.

Silvia mengangguk sambil mengerucutkan bibirnya. "Iya Mas. Kenapa semua makanan rasanya tidak enak ya? Apa benar kata kamu kalau lidahku ini keseleo? Coba cari tukang pijat yang ahli urut untuk memperbaiki lidahku." Pintanya.

"Hadeh…" Farhan mengeluh sekarang.

"Mana ada tukang pijat lidah! Ngade ngade aja kamu ini! Sini aku yang urut! Kalau bagian itu, serahkan pada Babang Farhan saja. Pakarnya nih!" Jawab Farhan sambil memajukan wajahnya.

"Ih.. Bau tau! Mandi dulu sana! Gosok Gigi!" Silvia mendorong wajah suaminya.

"Terus makanan ini bagaimana nasibnya, kalau kamu nggak jadi makannya?" Tanya Farhan.

Silvia menggeleng.

"Halah.. Aku sudah menebak dari awal! Pasti begini pada akhirnya. Baiklah, tidak masalah. Aku akan menghabiskan semuanya. Sendirian!" Farhan menggerutu dan kemudian pergi mandi.

Sambil mandi Farhan sambil berpikir. Jika terus-terusan seperti ini kedepannya bagaimana? Dia pasti akan sangat sibuk mengurus istrinya seorang diri, untuk terlalu melibatkan mertua, dia juga t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status