Share

93. Mencintai Orang yang Salah?

Nadina dan Sadewa berhenti di salah satu kafe yang memiliki layanan ruangan privat untuk segala jenis pertemuan. Nadina tak berhenti menangis di sudut ruangan sembari menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Sementara itu, Sadewa tampak berpikir sekeras mungkin untuk membuat emosi wanita di dekatnya itu kembali stabil. Dengan sedikit ragu, ia mengambil minuman yang sengaja ia pesan untuk Nadina dan membawanya menuju wanita itu.

“Nadina, minum dulu? Kamu butuh banyak tenaga untuk menjelaskan segalanya kepadaku. Aku tidak mau memiliki tampang seperti badut kebingungan seperti ini,” celetuk Sadewa seketika menoleh ke arah Sadewa sembari mengusap air matanya.

Saat Nadina melirik, Sadewa dengan cepat meringis, senyuman yang menampakkan giginya itu dengan cepat membuat wajah cuek Sadewa pergi entah ke mana.

“Terima kasih. Maaf harus terus merepotkan Mas Dewa,” lirih Nadina seraya mengambil alih gelas minuman itu dan perlahan meneguknya.

Sadewa dengan perlahan sedikit menggeser duduknya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status