Share

Bab 37: Pertemuan Tidak Sengaja

Senyumku merekah saat melihat rumah makan yang sama dengan dulu. Aku hampir tidak pernah lagi mampir ke restoran ini semenjak insiden Tya yang membocorkan perasaanku pada Bang Hasan. Dan hari ini, entah mengapa aku kembali datang ke tempat yang sama. Mendadak saja aku rindu dengan rasa sambalnya yang menggoyang lidah serta gurihnya ayam goreng yang disajikan di sini.

Kutatap lamat-lamat seluruh sudut restoran, semuanya hampir serupa, hanya saja lebih luas dan megah dibandingkan tiga tahun lalu. Jumlah meja dan kursi semakin banyak, dan ruang untuk duduk lesehan telah berganti saung dengan atap rumbia.

“Sudah lama enggak ke sini, ya?” paparku pada kedua gadis itu.

Mereka mengangguk padaku, kemudian gegas berjalan memasuki restoran. Disambut hangat oleh waiters, Tya segera memesan tiga porsi makanan yang masih diingatnya dari kami.

“Yuk! Cus ke saung biar nyaman lesehannya,” ujarnya lagi.

Aku dan Wulan mengikuti Tya d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status