Share

Bab 81. Bisikan Bella

Entah sudah berapa banyak panggilan dan pesan dari Bastian yang Nala abaikan. Dirinya masih belum siap untuk bertemu dengan laki-laki itu, setidaknya Bastian harus menunggu sampai kepala Nala terasa dingin.

Panas dan kesal melebur menjadi satu, Nala yang awalnya bodo amat dengan ponselnya yang terus berdering pun mulai risih. Suasana di dalam kamar pun mendadak tak lagi terasa enak, padahal ini sudah lebih baik dari pada sebelumnya. Tak ada lagi yang berantakan dan berdebu, seharian ini Nala benar-benar menyibukkan diri.

Saat tangannya hampir menyentuh benda pipih tersebut, mendadak perut Nala keroncongan. Mengurungkan niatnya untuk mematikan ponsel, Nala lebih memilih untuk keluar dari kamar dengan membiarkan ponselnya terus berdering.

Sunyi, itulah yang Nala rasakan setelah keluar dari kamarnya. Melangkahkan kaki mengikuti feeling-nya menuju dapur, pandangan mata Nala tak lepas dari segala macam perabot dan interior yang dilewatinya. Bella benar-benar pandai, pilihannya tampak bagus
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status