Share

Permintaan Sang Dokter (Buat Anak?)

Reza menghentikan motornya di hadapan sebuah Restoran.

"Kita sekalian makan siang, ya?" ucap pria itu pada Dinda.

"Makan siang?" Dinda mengernyit. "Ini udah sore, Za."

Reza menyengir. "Aku belum sempat makan siang tadi. Temenin aku, ya?"

"Tapi aku cuma minum aja, ya."

"Oke," Reza tersenyum manis.

Sepiring spaghetti dihidangkan di hadapan keduanya dengan dua gelas jus.

"Kamu beneran nggak mau makan, nih?" tanya Reza.

Dinda mengangguk. Perutnya tak merasa lapar dengan keadaan hati yang tak menentu seperti ini. Sikap Dr.Andra yang tiba-tiba romantis membuatnya tak bisa memikirkan apapun selain laki-laki itu.

Reza langsung menyuap spaghetti itu tanpa mengaduk sausnya.

"Ternyata kamu makannya masih kayak dulu, ya?" Dinda menatapnya sambil menggeleng-geleng.

"Apanya?" Reza menengok tak mengerti.

"Itu, tidak diaduk dulu?" tunjuk Dinda

ke piring Reza. "Masih males buat ngaduk?"

Reza terkekeh. "Iya. Seperti yang kamu tau, aku lebih malas disuruh aduk makanan daripada cuci piring."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status