Share

Bab 22

"Ada apa dengan Bagas ya, Mas. Aku khawatir anak kita yang masih selamat itu kenapa-napa," ujar Rumana khawatir setelah Abah dan Bapak mertuanya pergi untuk memastikan keadaan Bagas.

"Mas juga nggak tahu, Rum. Besok pagi kita langsung ke sana,ya. Kalau sekarang, kasihan Rayhan. Apalagi dia baru sembuh, sama sepertimu. Kalian istirahat dulu, ya."

"Iya, Rum. Kamu berdo'a aja. Semoga anakmu baik-baik aja di sana. Tenangkan fikiranmu, Rum." Tuminah menasihati menantunya.

Mentari masih malu-malu menampakan dirinya, namun para warga sudah berbondong-bondong keluar rumah untuk melakukan aktivitas sehari-hari mereka. Ada yang mencuci baju di sungai, karena belum memiliki kamar mandi sendiri, ada yang sudah berangkat ke sawah untuk bertani, dan ada yang sudah pergi ke pasar, yang lokasinya tak begitu jauh dari rumah Rasmadi.

Akan tetapi, ada sesuatu yang mencuri perhatian Tuminah pagi itu. Bunyi suara ambulans yang sangat jelas, seperti masuk ke desa ini.

"Gun! Gun! Cepat keluar." Triak Tumina
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status