Share

Bab 24

"Aku harus menelfon tetangga kampungku, menanyakan kabar keluargaku," gumam Nandhini. Dia tekan nomor Astuti, tetangga kampung Rasmadi.

"Hallo, Tut. Gimana kabarmu," sapa Nandhini berbasa basi.

"Alhamdulillah, baik. Kamu gimana, Ndin. Kok kamu nggak pernah pulang kampung, sih," tanya Astuti dari seberang telfon.

"Aku baik juga. Iya, kontraku belum habis di sini, Tut. Jadi ya, nggak boleh pulang deh," ujar Nandhini berbohong. Yang orang lain tahu, dia sedang bekerja di luar pulau jawa dengan sistem kontrak.

"Kirain udah ke enakan tinggal di sana, makanya nggak mau pulang," canda Astuti.

"Ya nggak lah. Se nyaman-nyamannya tempat tinggal itu, ya di rumah sendiri, toh. Aku juga sebenarnya kangen banget sama Ibu, Bapak, dan mas Gunadi," ungkap Nandhini. Kali ini dia tidak berbohong. Dia memang sangat merindukan keluarganya di kampung.

"Mbok aku di ajak ke Kalimantan, to, Ndin. Aku kan juga pengin ngrasain hidup di sana itu gimana. Terus kayaknya, gajinya juga gede, ya, Ndin. Aku lihat kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status