Share

Mengejar Cinta Puteri Bangsawan
Mengejar Cinta Puteri Bangsawan
Penulis: Enday Hidayat

Bab 1

"Aku tidak tahu siapa bapakmu!"

Dewi Priti sudah habis kesabaran menghadapi pertanyaan Arjuna sejak ia di-bully teman SD hingga sekarang sudah menjadi CEO.

"Aku tidak pernah bertemu lagi dengannya sejak malam terkutuk itu!"

Seperempat abad silam, Dewi Priti dan beberapa teman SMA mengadakan pesta kelulusan di sebuah diskotik hotel berbintang, minumannya ada yang membubuhi obat perangsang, ia meminta seorang eksekutif muda yang bertemu di koridor untuk membebaskan hasrat yang menggila.

Cinta satu malam itu menimbulkan bencana sehingga ia diasingkan ke pelosok untuk menjaga kehormatan keluarga.

Dewi Priti sudah putus asa mencari pria itu, semua pegawai hotel ditemui, bahkan ia mendatangi alamat tamu pria yang menginap malam itu, tapi tak ditemukan.

"Carilah calon istri yang tidak peduli siapa bapakmu!" kata Dewi Priti kesal. "Perempuan bukan hanya Chitrangada!"

Arjuna terduduk lemas di sofa beludru. Ia sulit memahami hingga kini, bagaimana keluarganya sampai tidak menemukan pria itu padahal mereka bisa minta bantuan siapapun dengan uangnya.

Arjuna jadi meragukan cerita ibunya. Ia curiga malam itu ibunya terlibat pesta cinta dengan banyak laki-laki, sehingga bingung siapa bapaknya.

Ibunya menolak tes DNA karena bersikeras hanya berhubungan dengan satu laki-laki tak dikenal.

"Chitrangada adalah cintaku," ujar Arjuna. "Aku hanya ingin hidup bersamanya."

Mereka sudah empat tahun berhubungan, sejak bertemu di Boston sesama mahasiswa program master, rintangan besar datang saat ia hendak melamarnya.

Chitrangada adalah pewaris tunggal dinasti Angada, pengusaha besar di tanah Jawa, jadi wajar ia ingin tahu latar belakang calon menantunya.

Angada tidak butuh harta, ia butuh kehormatan.

"Jangan jadi laki-laki bodoh," tegur Dewi Priti. "Banyak perempuan antri di belakang Chitrangada, berdarah biru juga!"

"Lalu kenapa Ibu hidup sendiri? Padahal banyak laki-laki datang melamar, lebih dari sekedar eksekutif muda yang menyebabkan aku lahir ke dunia."

Dewi Priti belum menikah sampai usia kepala empat karena sudah bersumpah untuk menemukan siapa bapak anaknya.

Ia menginginkan Arjuna diakui sebagai klan Kartawirya. Ia sedih melihat putranya dicampakkan sebagai cucu.

Tapi pria itu seolah hilang ditelan bumi.

"Tidak ada cinta antara aku dan bapakmu," kata Dewi Priti. "Kau lahir dari kesalahan satu malam."

"Aku tidak membenci Ibu seandainya lahir dari hasil arisan, aku hanya ingin tahu siapa bapakku, sebutkan satu nama saja, bukan hanya untuk diakui calon menantu klan Angada, untuk diakui cucu klan Kartawirya juga."

"Jangan menghina ibumu sekeji itu! Aku tidak pernah berhubungan dengan pria selain bapakmu!"

"Bagaimana Ibu dapat menyebut bapakku sementara namanya saja tidak tahu? Beruntung Ibu kaya raya, semua orang menaruh hormat. Aku bikin KTP saja pasti bermasalah kalau miskin."

"Kau ditolak Angada karena tidak mendengarkan omonganku!"

"Angada tidak menolak, ia memintaku datang bersama bapak, bukan bersama Bugatti dan sekeranjang uang."

"Apa susahnya bilang ayahmu sudah meninggal? Nggak ribet kan urusannya?"

"Aku memilih ribet ketimbang mengatakan hal di mana Ibu sendiri tidak tahu."

Arjuna terpaksa menunda keinginannya untuk lamaran. Ada waktu sebulan untuk mencari bapaknya, ia beralasan orang tuanya lagi berada di luar negeri dan baru bisa pulang bulan depan.

"Lalu kau sebutkan siapa nama bapakmu?"

"Aku tidak memiliki nama saat itu, dengan alasan mesti dirahasiakan, Angada mengira bapakku agen mata-mata."

Kebohongan Arjuna mempertaruhkan hubungannya dengan Chitrangada.

Angada pasti sulit menerima menantu anak haram, berderet keluarga berdarah biru ingin menjadi besannya.

Arjuna terlalu gegabah meminta waktu satu bulan, padahal ia belum mencium jejak ayahnya.

"Chitrangada bagaimana?" tanya Dewi Priti. "Apakah ia mau menerima dirimu seandainya tidak mempunyai bapak?"

"Ia hanya melihat cintaku."

"Kau bawa saja Lukas bulan depan ke rumahnya."

Lukas adalah manajer rumah tangga yang sudah bekerja sejak Arjuna masuk TK, kesetiaannya tidak disangsikan lagi.

Namun Arjuna tidak mau gegabah, kuatir jadi bumerang kelak jika di antara mereka ada masalah.

"Haruskah aku berbohong untuk mahligai yang mulia?"

"Kau sudah berbohong, maka teruskanlah kebohonganmu untuk menyelamatkan cintamu."

"Aku tidak berbohong, bapakku berada di negeri lain adalah masuk akal sebab di negeri sendiri tidak ditemukan."

"Lalu kau mau mencari bapakmu ke mana?"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status