Share

Bab 7

"Kujang setan."

Arjuna teringat pada cenayang yang terbakar jubahnya gara-gara kujang emas. Ia belum keluar dari rumah sakit karena mengalami luka bakar cukup serius.

Arjuna menyesal sudah memaki-maki cenayang itu.

"Datang dan pergi seenaknya."

Dewi Priti terkejut mendengar ucapan itu, ia sampai urung keluar dari ruang kerja putranya.

"Ada apa?"

Arjuna mengeluarkan kujang emas dari laci. Dewi Priti melotot.

"Tadi kulihat laci itu kosong, bagaimana sekarang ada di laci?"

"Ibu bertanya pada siapa?"

Arjuna pusing memikirkan keanehan itu. Kujang emas dimasukkan ke tas kerja.

Dewi Priti segera menghubungi Datuk Cakil, sambil berkata, "Mumpung belum jauh."

Perkiraannya Datuk Cakil baru keluar dari basement parkir.

"Kenapa pikiran Ibu sederhana sekali?" Arjuna kesal melihat ibunya menghubungi datuk dari seberang itu. "Mestinya Ibu tahu kujang emas tidak mau berpindah tangan, ia pasti menghilang lagi kalau Datuk Cakil datang."

Arjuna pergi meninggalkan ruang kerja.

"Mau ke mana?" tanya Dewi Priti.

"Aku sudah bilang mau pulang, berendam di jacuzzi. Otakku stres mengurusi kujang emas."

Sekarang Arjuna percaya dengan omongan Lesmana bahwa kujang emas memiliki kesaktian luar biasa, tapi juga membuat jengkel luar biasa.

Arjuna curiga kujang emas telah membuahi ibunya, ia berubah menjadi pria gagah dan tampan lalu menjadi kujang lagi setelah membebaskan ibunya dari pengaruh obat.

Seharusnya tidak menjadi kujang lagi! Tapi bertanggung jawab!

"Bukan hal aneh jika kecurigaan mu benar terjadi," kata Lesmana ketika Arjuna mampir di rumahnya. "Senjata bertuah bisa berubah menjadi apa saja sesuai keperluan."

Arjuna sudah mengarang cerita bahwa kujang emas berubah menjadi ketua kartel saat ada preman mengganggunya, sekedar alibi untuk menguatkan kecurigaannya.

"Logikamu sulit untuk melihat fenomena seperti itu," kata Lesmana. "Kau sampai mem-bully aku saat bercerita tentang benda kuno di SMA sempat menghilang beberapa hari karena mau dilelang, dan aku merasakan keberadaannya dengan indera keenam."

Arjuna heran Lesmana tidak mengetahui kebohongannya. Padahal menurut Ulupi, ia mampu membaca hati dan pikiran manusia, sehingga memaksa mereka untuk jujur.

Arjuna menduga kujang emas telah melindunginya dari penerawangan cenayang yang lagi viral itu.

"Siapa saja teman kita yang sering datang ke tempatmu?" tanya Arjuna ingin tahu.

"Semua," jawab Lesmana. "Kau orang terakhir."

"Rara Ireng juga?"

"Ia selalu mampir ke rumahku setiap kali berkunjung ke tanah air, ia dan Chitrangada sekarang lagi dalam perjalanan ke rumahku untuk melihat prospek kerja sama mereka."

"Jadi teman-teman berkonsultasi denganmu setiap ada urusan bisnis?"

"Aku berusaha melihat apa yang tidak terpikirkan oleh mereka supaya ke depannya menjadi lancar."

Teman sekelas mereka semua menjadi orang sukses, baik yang terjun di dunia politik maupun dunia bisnis, berkat bantuan Lesmana.

"Kenapa kau tidak memilih jadi konsultan bisnis? Cenayang adalah profesi pro dan kontra di masyarakat."

"Sejak remaja aku menyukai dunia supranatural, aku memperdalam kemampuan karena aku suka, bukan karena pro dan kontra."

Arjuna merasa sudah waktunya pergi sebelum Rara Ireng datang. Mereka cukup lama tidak bertemu, pasti perempuan itu kangen untuk berantem.

Arjuna bertanya satu hal lagi, "Apakah Rara Ireng pernah memintamu untuk menyantet diriku?"

"Rara Ireng pernah memintaku untuk membuatmu tergila-gila padanya," jawab Lesmana. "Ia ingin membuatmu patah hati sepatah-patahnya."

Arjuna jadi kuatir bagaimana nasib kerja sama itu kalau ia tahu Chitrangada adalah calon istrinya.

"Tapi aku tidak pernah membantu untuk hal yang merusak."

Rara Ireng tidak perlu meminta bantuan cenayang untuk menghancurkan dirinya.

Ia cukup mengibarkan bendera perdamaian dan mempersembahkan sepotong cinta untuk kemudian dihempaskan.

Lelaki sulit menolak pesona perempuan body goal itu.

"Rara Ireng sakit hati banget disebut cewek kloning, ia sampai bersumpah untuk memenjarakan namamu di hatinya seumur-umur, untuk mengingat permusuhan denganmu."

"Aku hanya heran orang tuanya memberi nama belakang Ireng, padahal kulitnya putih eksotik."

Putri bangsawan modern dan terpandang seperti Rara Ireng pasti sakit hati sekali kalau sudah tersentuh harga dirinya.

Rara Ireng sempat mengadu ke polisi dan orang tua mereka terpaksa turun tangan.

"Aku hampir masuk sel kalau Rara Ireng tidak kelepasan menyebutku cowok terbusuk di dunia, akhirnya terjadi restorative justice."

Ulupi muncul di ruangan khusus itu tanpa pemberitahuan lebih dahulu, padahal ada penerima tamu di depan.

Ulupi tampak sangat bersedih seperti baru mengalami bencana hati.

"Apa yang terjadi denganmu?" tanya Arjuna. "Tetes air matamu sangat menyakitkan untuk dilihat."

"Wisnu membatalkan pernikahan."

Arjuna terkejut. "Bagaimana ia sampai membatalkan pernikahan padahal tinggal beberapa minggu lagi?"

"Gara-gara kamu."

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status