Share

Frustasi II

   Aku tergelak, tanganku bergemetar, dadaku seperti dihentak oleh sesuatu bertubi-tubi. Sakit. Tidak percaya dengan dokumen warisan papa yang hanya difotokopi persis seperti aslinya. Sekali lagi, aku dikhianati, sekali lagi aku ditipu. Kali ini dari adik iparku sendiri yang katanya akan menyimpan di tempat yang aman.

    Aku menghempas semua lembaran kertas juga kotak hingga berserak ke lantai. Menendang kursi kayu lalu meratakan semua benda-benda di atas meja belajar.

“Apa-apaan ini, Pras?” Erika muncul di balik pintu. Mata sipitnya menyorot ke keseluruhan kamar yang berantakan. Mataku yang sudah terasa perih memandang Erika lekat-lekat.

“Apa?” Erika mengerutkan alis.

    Aku melangkah perlahan, memandang wajah istriku yang keheranan.

     Aku menarik tangan Erika, menghempaskan tubuhnya ke kasur dengan kasar.

“Pras!” panggilnya. Tanpa menghiraukan panggilanny

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status