Share

36. Tidak Ingin Lengah

Ajeng berusaha untuk bangkit, tapi tubuhnya benar-benar lemas sekali. Seolah-olah dia baru saja mendaki gunung dan langsung turun. Ingatan terakhirnya adalah ketika dia hampir menghabiskan minuman yang dipesannya sambil mengobrol dengan Bayu.

"Aku beneran lapar," keluhnya.

"Aku pesenin makanan. Kamu mau makan apa?" tanya Evan.

Untuk memulihkan tenaga, dia ingin yang manis-manis. "Nasi goreng telor aja. Minumnya yang manis."

Evan mengangkat gagang telepon dan berbicara pada operator untuk memesan makanan pesanan Ajeng, setelah itu duduk di sebelahnya.

"Siapa yang ngasih aku obat perangsang? Aku kan pesan minumannya di kafe, bukan di diskotik." Apalagi waktunya sore hari. Tidak mungkin tempat seperti itu orang akan nekat untuk menjebaknya.

"Mantan suami kamu."

"Apa?"

"Kamu nggak tahu dia udah mantau kamu? Nggak, lebih tepatnya, dia ngikutin kamu. Waktu kamu keluar dari kompleks perumahanku, dia mengikuti kamu. Kalau saja kamu nggak sama Bayu, mungkin dia udah menculik kamu sejak dari si
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status