Share

Bab 15

Malam harinya, Bintara pulang ke rumah Aruna dengan perasaan lelah yang menggelayut di pundaknya. Langkah kakinya terdengar berat di lantai marmer saat ia memasuki rumah. Di ambang pintu, ia disambut oleh Aruna yang berdiri dengan senyum hambar. Matanya menatap suaminya dengan tatapan yang sulit diartikan, penuh dengan kekhawatiran yang disembunyikan di balik wajah yang tenang.

Bintara menghampiri Aruna, merasakan jarak yang tak terlihat namun begitu nyata di antara mereka. "Malam, Sayang," sapanya pelan, mencoba mencari celah untuk menghangatkan suasana.

"Malam," jawab Aruna singkat, suaranya hampir tak terdengar. Ia berusaha mempertahankan senyumnya, tapi ada sesuatu yang tak bisa disembunyikan dari pandangan Bintara.

Bintara merasakan dinginnya sikap Aruna seperti kabut tipis yang melingkupi mereka. Ia mengulurkan tangan, menyentuh lengan Aruna dengan lembut. "Ada apa? Kamu kelihatan... beda," tanyanya dengan nada khawatir.

Aruna menundukkan kepalanya sejenak, lalu mengangkatnya ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status