Share

Bab 55

Keramaian di taman hiburan yang sebelumnya penuh dengan tawa dan kebahagiaan kini terasa seperti latar belakang yang tak berarti bagi Aruna.

Matanya berkaca-kaca, bibirnya bergetar tanpa suara saat ia terus menatap boneka yang menggantikan putrinya di stroller. Tangannya gemetar, memegang erat pegangan stroller seolah berharap Rohana akan muncul kembali dengan sendirinya.

Air mata mulai mengalir di pipinya, perasaan takut dan putus asa menghantamnya seperti gelombang tak berujung.

Pikirannya dipenuhi bayangan mengerikan tentang apa yang bisa terjadi pada Rohana. Dia ingin berteriak, tapi suaranya tersangkut di tenggorokan, tertahan oleh rasa ngeri yang begitu mendalam.

Bintara, di sisi lain, berusaha menenangkan dirinya meskipun hatinya diliputi kepanikan yang sama. Wajahnya tegang, rahangnya mengeras saat dia mencoba mengatur napasnya.

Matanya liar mencari-cari di sekitar, berharap menemukan petunjuk sekecil apapun. Dia mengeluarkan po
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status