Share

Bab 62

Aruna membuka matanya perlahan, cahaya matahari yang masuk melalui jendela membuatnya mengerjapkan mata. Perlahan, pandangannya mulai fokus, dan dia menyadari dirinya berada di sebuah kamar rawat inap. Aroma antiseptik yang khas segera menyadarkannya akan tempat ini.

Langit-langit putih dengan lampu fluorescent, tirai biru yang mengelilingi tempat tidurnya, dan suara mesin monitor yang berdetak pelan, semuanya mengonfirmasi bahwa dia berada di rumah sakit. Aruna merasa tubuhnya lemas, namun kesadaran penuh mulai kembali.

Di sudut ruangan, Hasan berdiri dengan tangan terlipat di depan dada, tatapannya tidak pernah lepas dari Aruna. Ketika melihatnya membuka mata, ekspresi lega dan senyum hangat terukir di wajahnya. Dia segera mendekat, memeriksa kondisinya dengan cekatan, namun lembut.

Aruna mencoba bangkit, tapi tubuhnya terlalu lemah. Hasan menempatkan tangannya di bahu Aruna, menahannya dengan lembut tapi tegas. "Jangan terlalu memaksakan diri, Aruna,"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status