Share

Bab 59

Cahaya matahari pagi menembus tirai tebal penthouse Bintara, menerangi kamar tidur dengan sinar lembut. Bintara terbangun, merasakan kekosongan di sebelahnya. Ia bangkit dari tempat tidur, menggosok matanya yang masih berat karena kurang tidur.

Dengan langkah cepat, Bintara menuju ruang tamu. Setiap sudut penthouse terlihat rapi dan teratur, tetapi suasana sepi menyelimuti ruangan, tak ada suara wadah kosmetik beradu yang biasa Bintara dengar.

"Serena!" panggil Bintara setengah berteriak, suaranya menggema di seluruh ruangan.

Tak ada jawaban.

Bintara memasuki ruang makan, namun meja makan tampak tak tersentuh. Ia bergegas ke dapur, berharap menemukan Serena sedang membuat sarapan, tetapi dapur kosong dan sunyi.

"Serena, di mana dia?" tanyanya pada diri sendiri, nada suaranya terheran-heran.

Bintara memeriksa setiap ruangan, mulai dari ruang tamu yang luas, kamar tamu yang sepi, hingga ke balkon yang menawarkan pemandangan ko
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status