Share

18. Rencana Desain

Hanya satu kata yang kuucapkan saat melihat wajah Amelia, cantik. Anak perempuan kecil itu terlihat cantik dan segar. Aroma minyak kayu putih masih menguar dari tubuhnya. Anak itu masih memandangku dan Irene bergantian lalu senyumnya mulai mengembang saat kami keluar dari mobil.

"Nenek, ada tamu," teriak Amel memanggil neneknya.

Seorang wanita paruh baya keluar dari rumah megah tersebut dengan penampilan elegan dan masih ada sisa kecantikan.

"Mari, mari!" ajak wanita tersebut.

"Mau minum apa, tante sekalian?" ucap Amel.

Hatiku terasa sakit, baru beberapa minggu berpisah, anak itu memanggilku dengan tante. Sakit, anak di depan mata tetapi tangan susah terulur untuk mendekapnya.

"Apa saja boleh adik cantik!" ucap Irene.

"Mah ...." suaraku tercekat menatap punggung kecil itu berlalu masuk ke dalam.

"Maafkan, mama Ann. Bukan maksud mama memperlihatkan semua padamu. Amelia bak seorang robot bila ada rubah betina itu, tetapi bila si rubah pergi maka keceriannya kembali hadir. Mama juga mera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
ceritanya tolol dan menuakkan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status