Share

14 A

"Alhamdulillah, semua masalah telah selesai ya! Gak ada jambak-jambakan atau maki-memaki. Cuma sebentar aja sudah menangis sambil berpelukan. So sweet banget ya! Andai aja Bu Khadijah punya banyak anak lelaki, aku tidak akan takut untuk menikah. Banyak orang bercerita kalau menantu itu sering berseteru dengan mertua. Kalau begini mertuaku, duh, aku mau deh nikah minggu depan," celetuk Laura, tersenyum memandangi kami.

Sofa tempat kami duduk dengan Santi memang menghadap pintu dn jelas terlihat dari balai bambu tempat mereka menunggu.

"Mertua kamu juga pasti baik, Lau. Kan sudah ibu bilang, bawa calonmu kemari, anggap ibu sebagai mertuamu. Lalu, kenapa harus khawatir? Kalian memang sudah pantas menikah, Nak," balasku setelah melepas pelukan dari menantuku.

"Iya, Bu. Kami harus yakin kalau mertua kami nanti juga orang yang penyayang. Nih ada Bu Dijah contohnya. Kita harus segera mendesak calon masing-masing nih kayaknya," kekeh Dila yang diiyakan teman-temannya Santi.

Alhamdulillah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status