Share

14 B

***

"Mal! Kamu ada teman atau kenalan yang lagi cari jodoh, gak?" celetukku sambil menjahit kancing bajuku yang terlepas. Di sampingku, Santi sedang mengamati gerakan tangan keriput ini memainkan jarum kecil itu. Hari ini Akmalku tidak ke kantor, sehingga kami bisa quality time untuk mengakrabkan diri karena waktunya lebih banyak dihabiskan di kantor.

"Apaaa? Ibu mau nikah lagi?" seru Akmal, menyemburkan sedikit teh yang ia minum. Aku juga ikutan terperanjat hingga jarum menusuk jempolku. Akmal mungkin telah salah sangka mengartikan ucapanku.

"Ya Allah, Bu. Tangan Ibu berdarah!" Santi bergegas mengambil kotak P3K, mengambil obat biru dan mengoleskannya di jempol. Aku tersenyum melihat reaksi menantuku yang begitu perhatian. Ini hanya luka kecil yang tidak butuh obat apapum juga sudah sembuh.

"Salah Abang nih. Kenapa juga bikin Ibu kaget? Sini, Bu! Santi aja yang lanjutin," sergah menantuku, mengambil alih baju yang tadi kupegang.

"Duh, sakit gak, Bu? Maafkan Akmal!Kalau memang Ibu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status