Share

Hinaan Untuk Aini dan Arif

Safira merasa sangat lelah saat pulang dari kantor. Kedua tangannya menenteng kantung plastik berisi barang-barang kebutuhan rumah. Ya, saat pulang kantor tadi ia mampir ke supermarket membeli semua kebutuhan rumah karena sudah mulai habis. Kalau bukan dirinya yang belanja dan mengeluarkan uang, tak ada satu pun orang rumah yang mau belanja apalagi Nala tak akan peduli dengan urusan rumah dan Mirah seperti bisa hanya menyuruh dirinya untuk beli ini itu.

Safira membereskan belanjaannya, sesekali ia mengusap keningnya yang berkeringat dan entah mengapa tubuhnya merasa sangat lelah sekali hari ini.

“Mana susu dan pampers untuk Kieran?” Nala menghampiri adik iparnya.

“Tidak aku belikan,” jawab Safira tanpa memandang Nala.

“Apa? Kenapa tidak kau belikan, Safira?” Nala memutar bola matanya kesal.

“Loh, itu ‘kan kebutuhan anak Mbak Nala dan bukan tanggung jawabku,” balas Safira tak menghentikan kagiatannya yang menata kebutuhan dapur.

“Kau ini perhitungan sekali jadi orang. Kita keluarga, l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status