Share

Tak Jadi Cari ART

Setelah dipikir-pikir oleh Sadam memang lebih baik uangnya ditabung untuk membeli keperluan bayi dan biaya lahiran istrinya nanti. Mengeluarkan uang untuk membayar jasa asisten rumah tangga cukup menguras dompet juga. Akan tetapi, ia benar-benar meyakinkan ibu dan kakaknya untuk membantu Safira mengerjakan pekerjaan rumah.

“Iya, tenang saja aku pasti bantu istrimu,” ucap Nala.

Akhirnya, mereka sepakat untuk tidak jadi memakai jasa asisten rumah tangga. Sadam pun meninggalkan ibu dan kakaknya. Langkahnya menuruni tangga dan terhenti di depan pintu kamarnya. Buku-buku tangan kanannya kembali mengetuk pintu kamar dan memanggil sang istri.

Kali ini Safira bergerak untuk membuka pintu kamar, hatinya sudah cukup tenang. Ia harus kuat menjalani semuanya demi anak yang sedang tumbuh di dalam perut. Safira tertunduk, dalam hatinya bercampur aduk, sedih, kesal, marah jadi satu.

“Hei,” ucap Sadam mengangkat dagu Safira pelan dengan kedua tangannya.

Seiring helaan napas Safira mengeluarkan isi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status