Share

Bertemu Ayunda

Safira terus menatap setiap gerak-gerik sang suami yang mencurigakan karena jarang sekali Mirah minta diantar Sadam apalagi Sabtu sore seperti ini. Sadam pun mengatakan tidak tahu tujuan ibunya, ia hanya diminta mengantar saja. Akan tetapi, Safira merasa ada yang janggal. Hanya mengantar Mirah saja Sadam sampai berpakaian serapi itu.

“Sebenarnya mau ngantar Ibu ke mana, sih, Mas?” selidik Safira, menautkan kedua alisnya.

“Aku juga tidak tahu. Ibu cuma bilang antar saja,” jawab Sadam.

Perasaan perempuan yang sedang hamil muda itu tidak enak, gundah gulana. Seperti akan ada sesuatu yang terjadi.

“Ya sudah, aku pergi dulu, ya, Ibu sudah manggil terus.” Sadam mencium kening sang istri dan keluar dari kamar.

Safira diam saja melepas kepergian Sadam yang tidak jelas mau mengatar ibunya ke mana. Perasaannya benar-benar tidak enak. Telinganya mendengar deru mesin mobil yang dinyalakan dan kemudian semakin hilang bersamaan dengan menjauhnya mobil Sadam.

Bersamaan dengan desahan yang keluar d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status