Share

Membayar Paket

Safira kembali menyusul Nala setelah menemui kurir paket tadi karena ternyata paket yang diterima Nala belum dibayar. Kakak ipar Safira itu pakai sistem bayar di tempat.

“Mbak, kurirnya masih nunggu di depan. Paketnya belum dibayar,” cetus Safira.

“Loh, kok, belum dibayar gimana, sih?” Nala menautkan kedua alisnya seraya membuka bungkusan paket yang baru saja diterimanya.

“Kurirnya bilang begitu. Kasian masih nunggu, tuh, Mbak,” jawab Safira seraya membalik badan hendak pergi dari sana.

“Memangnya belum kau bayar, Safira?” tanya Mirah.

Sontak langkah Safira terhenti mendengar pertanyaan sang ibu mertua. Ia kaget Mirah malah bertanya padanya. Mana ia tahu, itu paket Nala.

“Mbak Nala tidak menitipkan uang padaku,” jawab Safira kebingungan.

“Maksudnya, ya, kau bayar saja, Safira,” celetuk Mirah dengan entengnya.

“Hah? Mbak Nala yang beli, kok, aku yang bayar, Bu?” Safira tak terima karena itu bukan barang yang dibelinya.

Setelah membuka paket yang berisi krim perawatan wajah dengan raut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status