Share

28. Buaya Sungkem

Lili memberikan pertanyaan secara tiba-tiba terhadap Athur. “Jawab cepet ... pernah berkencan sama berapa cewek dalam seminggu?”

“Nggak pernah kencan. Gue sibuk orangnya.” Jantung Athur kini berdegup kencang.

"Tanya aja Bima. Gue selalu sibuk urusin kerjaan." Athur menatap Bima dengan penuh harapan seraya mengedipkan satu matanya.

"Lebih percaya Bima ngupil pake kaki dibanding semua ucapan lo." Lili menatap ke arah Bima. "Permainan lelaki."

Bima mengerutkan keningnya. "Kok gue??"

"Bener Cantikku. Dengerin Abang deh, aku ini tulus setia ke kamu."

"Enaknya apain ya, Na?" Lili tersenyum, terlihat mengetahui sesuatu.

"Kasih jaminan, Li."

"Hmmm." Athur berpikir keras seraya cemas. "Maunya apa? Kalo tetep nggak percaya, yaudah terserah."

Lili melihat Alana yang kala itu sedang menatap Lili seraya tersenyum.

"Tau kan, Li?" ucap Alana.

"Senjata akhir cowok pasti ngomong gitu," gumam Lili.

"Padahal kita lebih suka jujur ya, Li. Lebih terpesona aja sama cowok yang jujur," ucap Al
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status