Share

50. Dua keadaan

"Bim! Mereka semakin deket! Kita bisa mati, Bim," ucap Alana. Ia tidak bisa mengontrol rasa takutnya. "Kita harus pergi!"

Bima hanya terdiam seraya menunduk.

"Bim! Kok gitu sih! Kita bakalan mati, Bima!" Tangisan Alana mulai pecah. Tubuhnya gemetar mendapati kondisi yang sedang Ia alami saat ini. "Bima!"

Bima sesekali menatap Alana, tanpa berkutik.

"Bim! Gimana! Aku takut," ucap Alana sambil mengintip dicelah pintu.

Wajah Bima terlihat bingung. "Aku harus hadapin mereka."

Perlahan Alana menatap Bima. "Hah? Apanya yang 'hadapin mereka'? Siapa? Kamu? Gila! Nggak! Nggak ya! Jangan so jadi pahlawan."

"Ya emang aku yang harus hadapin mereka."

Alana mengerutkan keningnya. "What's wrong with you? Bukan saatnya! Tolong berpikir logis! Mereka bawa senjata loh, Bim. Mereka bukan satu orang. Banyak. Kamu mau mati?"

Bima tak ingin mendengar perkataan Alana. Ia tetap kekeh pada pendiriannya. "Percaya deh, Na. Emang aku yang harus selesaiin ini."

"Ya emang kamu udah lakuin apa? Ada hubungannya sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status