Share

42. Tertipu

“Setiap hari kamu selalu main basket di sini?” tanya Aldo lagi.

“Iya,” jawab Mitha. “Hari ini first time, punya teman.”

“Nggak takut sendirian?”

“Nggak, sengaja sih ... menurutku sendiri itu damai, karena setiap pulang aku selalu mampir ke tebing buat liat laut. Ya ... lumayan sedikit nenangin.”

“Laut?”

“Iya, nggak jauh dari sini,” ucap Mitha.

"Ayo kita ke sana, aku pengen liat juga."

****

Siang menjelang sore, menuju tebing laut. Gradasi warna orange matahari sedikit demi sedikit terganti.

“Pegangan.” Aldo meninggikan kecepatan motornya. Pelukan Mitha pada pinggang Aldo mulai terasa, kedekatannya setiap detik semakin hangat.

"Kamu gapapa pulang kemaleman?" tanya Aldo.

"Apa??" tanya Mitha dengan suara tinggi karena tak terdengar oleh angin yang menggelebug.

"Gapapa pulang malem?"

"Oh ... iya, gapapa."

"Pegangan yang kenceng," ucap Aldo lagi, lalu meninggikan kecepatan motornya.

****

Tidak lama, sampai di sebuah tanah luas. “Udah di sini aja simpen motornya.”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status