Share

46. Hari terakhir

Pagi itu, Alana sedang berdiam diri di balkon. Seraya menikmati sinar matahari yang menusuk hangat menyelimutinya.

"Aku cari-cari." Suara itu membuyarkan kenikmatan Alana pagi ini.

"Mau apaa? Tumben bangettt."

"Kangen aja, emangnya kamu nggak kangen aku?" ucap Bima seraya merangkulnya dari belakang.

"Kalo nggak gimana??"

"Nggak masalah, selagi aku masih bisa rasain pelukan kamu," ucap Bima. "Asal jangan main cowok di belakang."

"Emang kalo aku selingkuh, kamu mau apaa??" kekeh Alana, menguji Bima.

"Aku bakalan hukum kamu dengan cara nikahin kamu, kamu nggak bisa lepas dari aku, aku bakalan jadi orang yang cuma bisa milikin kamu, seorang ... bodoamat, dia bisa kaya aku nggak?" Pelukan itu semakin erat di tubuh Alana.

Alana tersenyum. "Posesif banget cowokku ini, yaudah ... nikahin aku cepet, apa aku harus selingkuh dulu, biar kamu aja yang bisa milikin aku?"

"Sepele banget yang deketin kamu ... gantengan aku, huuu ...."

"Okee ... nantang nih, aku telpon siapa, yaa?"

Bima men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status