Share

2. Kesepakatan kerjasama

Wanita itu bernama Rosella. Melihat dari segi penampilannya saja sudah menjelaskan kalau Rosella berbeda dari kebanyakan gadis di Korea. Dia sering berpakaian formal dengan gaun yang anggun serta memakai fascinator di kepalanya bak seorang putri bangsawan dari kerajaan Inggris.

(Fascinator adalah acssesoris kepala yang berbentuk topi kecil yang biasa digunakan oleh wanita kerajaan di Inggris.)

karena Rosella sudah lama tinggal di Inggris khususnya di salah satu kerajaan di sana, dan itu sebabnya memakai fascianator di kepalanya menjadi kebiasaan baginya.

"Rosella," Wanita itu mengulurkan tangannya di hadapan Jo In-suk dengan tatapan datar tanpa senyuman di wajahnya.

"Jo In-suk," balas pria tuah itu memperkenalkan dirinya sambil menyambut tangan Rosella.

" Oh iya, perkenalkan ini adalah Mr. Park" ucap Jo  In-suk yang tidak lupa memperkenalkan Loey yang berada tepat di sampingnya kepada wanita cantik yang bernama Rosella itu.

Rosella kemudian mengulurkan tangannya tepat di depan Loey dengan tatapan datar dan dinginnya yang terpancar sedari tadi dan kemudian di sabut oleh Loey dengan tatapan yang tak kalah dinginnya.

Tidak seperti kebanyakan orang Korea yang membungkukkan badan sambil memperkenalkan diri, Rosella justru terbiasa berkenalan dengan berjabat tangan seperti halnya orang asing. Mungkin itu terjadi karena Rosella sudah lama di besarkan di Inggris, dia baru pindah ke Korea lagi sekitar satu tahun yang lalu hingga dia tidak terbiasa dengan kebudayaan Negara asalnya itu.

Setelah memesan secangkir mocha latte kini Rosella kembali menatap kedua pria di hadapannya itu.

"Apakah dia sudah menyetujui semua persyaratannya?" tanyanya sambil menatap ke arah Jo In-suk.

"Ya. Semua persyaratannya sudah di setujui Mr.park," ucap Jo in suk.

"Baiklah kalau begitu kapan kita akan memulainya?" tanya Rosella dengan tenang.

"Kita akan memulainya besok dan itu akan berjalan selama tiga bulan kedepan," ucap Jo In-suk sesuai kontrak kerjasama yang sudah direncanakan olehnya bersama Loey.

" Baiklah,tidak masalah." ucap Rosella sambil mengambil secangkir latte yang baru saja disajikan pelayan Restoran itu.

"Ada satu persyaratan dari saya," ucap Loey yang baru bersuara karena pasalnya sedari tadi dia hanya diam menatap gadis cantik itu.

Mendengar hal itu sontak saja membuat Rosella dan Jo In-suk menatap ke arahnya.

Setelah meneguk latte miliknya itu, Rosella kembali meletakan minumnya di atas meja. "Katakan apa itu?" tanyanya.

"Kau harus tinggal di mansionku selama tiga bulan kedepan." ucap Loey dengan santainya.

"Apa?" Rosella membulatkan matanya terkejut akan pernyataan Loey barusan. Pasalnya selama beberapa kali menjalankan tugasnya sebagai seorang kekasih bayaran Rosella belum pernah tinggal bersama clientnya sendiri.

"Kau jangan berpikir macam-macam. Itu adalah cara untuk memudahkan kita melakukan kerjasama dan juga aku tidak ingin orang-orang akan menyelidiki mu untuk menghancurkan aku," ucap Loey.

"Aku pikir itu juga lebih baik untuk kebaikan mu sendiri Nona," ucap Jo In-suk meyakinkan Rosella untuk menyetujuinya.

Setelah mempertimbangkan perkataan Jo In-suk, akhirnya Rosella menyetujui persyaratan dari Loey itu. Karena sebelum menyetujui kontrak kerjasama itu Rosella sudah mengetahui latar belakang orang yang akan menjadi clientnya itu adalah seorang boss besar anggota mafia di Negara ini. Untuk itu dia juga tidak ingin mengambil risiko jika sewaktu-waktu keberadaannya menjadi bahaya karena sudah bekerjasama dengan Mr. Park yang pastinya mempunyai banyak musuh dimana-mana.

"Kalau begitu kirimkan alamat nya! Saya akan pindah kesana malam ini," ucap Rosella.

Pria tua itu mengambil secarik kertas yang ada di atas meja. Dia kemudian mengeluarkan pulpen yang ada di sakunya dan menuliskan alamat lengkap mansion Loey.

"Ini! Kau bisa datang ke sana malam ini. Aku bisa menjamin kau akan aman selama berada disana!" ucap Jo in-suk sambil memberikan secarik kertas itu kepada Rosella.

Rosella mengambil kertas itu dan menyimpannya. "Baiklah ... jika tidak ada hal lain yang akan dibicarakan, aku akan pergi sekarang." ucap gadis itu yang kemudian beranjak pergi keluar Restoran dan meninggalkan kedua pria itu di sana.

................

Malam itu Loey sedang berada di dalam ruangan kerja yang terdapat di dalam mansion miliknya itu. Dia sekarang tengah memutar tempat duduknya menatap keluar jendela yang ada di belakang mejanya itu.

Tak lama setelah itu tiba-tiba terdengar ketukan pintu di sana dan setelah menyuruh masuk tampak seorang pria berjas hitam yang bernama Boy masuk ke dalam ruangan itu.

Boy adalah sahabat Loey dan sekaligus orang kepercayaannya. Boy sangat ahli dalam berkelahi itulah sebabnya dia menjadi kaki tangan Loey.

"Mr. Park, sepertinya wanita itu sudah sampai," ucap Boy yang merupakan bawahan sekaligus orang kepercayaan Loey itu.

"Jadi dia sudah ada disini?" batin Loey yang masih setia menatap jendela ruangan itu.

Kemudian Loey memutar kursi miliknya dan menatap kearah Boy. "Baiklah aku akan turun."

Kemudian dia keluar dari ruangan itu, diikuti Boy di belakangnya dan disaat dia berjalan menuruni tangga, dia melihat Rosella sudah berada di pintu masuk itu bersama seorang supir pribadinya.

Sedangkan Rosella yang mendengar langkah sepatu yang menuruni anak tangga itu, dia juga menatap kearah Loey yang masih menatapnya dari atas tangga yang ada di sana.

Setelah melihat kehadiran Loey, Rosella kembali menyuruh supir pribadinya untuk pergi dan meletakan barang-barangnya di sana.

Loey kembali melanjutkan langkahnya menuruni anak tangga itu satu persatu, ia kemudian ia berjalan ke arah di mana gadis itu sekarang berdiri, sedangkan Rosella  sedang mengalihkan pandangannya menatap seluruh ruangan yang ada di sana.

Mansion berukuran besar bernuansa klasik itu sangatlah megah. Di sana juga terdapat banyak ruangan-ruangan lain yang ada di dalamnya. Rosella juga melihat ada kurang lebih puluhan orang pelayan wanita dan juga laki-laki berjas hitam yang jumlahnya sangat banyak sedang berdiri di sana menatapnya sedari tadi, itu juga belum termasuk parah wanita-wanita penghibur yang juga tinggal di sana yang belum di ketahui Rosella.

Setelah mendapatkan kode dari Loey atau Mr.park, beberapa orang pria yang ada di sana langsung mengambil koper milik Rosella dan membukanya.

"Apa yang kalian lakukan dengan barang-barang ku?" ucap Rosella marah karena mereka membuka koper dan barang bawaannya.

"Ini adalah peraturan di sini Nona. Aku akan memastikan kalau anda tidak menyembunyikan barang-barang yang berbahaya di dalam sana." ucap salah seorang pria itu.

Rosella yang mendengarnya langsung memutarkan bola matanya menatap jengah dengan perlakuan Loey dan bawahannya itu. Dia membiarkan orang-orang itu memeriksa barang-barang bawaannya.

"Saya sudah memeriksanya dan semuanya aman Mr. Park." lapor salah seorang pria itu kepada Loey.

"TCkhh ...." terdengar decihan Rosella sambil tersenyum miring kearah Loey.

"Baiklah, mari ikut saya Nona! Saya akan mengantar anda ke Kamar yang akan anda tempati," ucap Boy yang berjalan ke arah Rosella.

"Tidak perluh! Biar aku yang akan mengantarnya sendiri." selah Loey.

"Baiklah kalau begitu. Silakan Mr." ucap Boy kembali memundurkan langkahnya kembali kebelakang dan sambil mempersilakan Loey.

Kini Rosella mengikuti Loey dari belakang menujuh lantai atas dan menaiki tangga itu satu persatu untuk menujuh kamar yang akan dia tempati tiga bulan kedepan. Sesampainya di depan salah satu kamar yang berada tepat di samping kamar utama milik Loey itu. Seorang laki-laki yang membawa koper milik Rosella berlari membukakan pintu kamar itu dan meletakan koper dan barang-barang milik Rosella ke dalam sana.

Setelah orang itu meninggalkan kamar itu, Loey dan Rosella kemudiab memasuki kamar itu. Rosella melihat ke sekeliling ruangan itu,dia menatap setiap sudut kamar yang megah itu.

Kamar itu sangat besar dengan satu tempat tidur kingsize lengkap dengan porpeti lainnya. Seperti sebuah sofa untuk bersantai, meja buffet di sisi kiri dan kanan tempat tidur, serta lemari pakaian yang cukup besar dan meja rias yang terletak di sana.

"Baiklah ... tampaknya ini cukup nyaman untuk ku," ucap Rosella sambil berbalik menatap Loey yang sedari tadi memperhatikannya dari belakang.

"Kau bisa menggunakan ruangan ini untuk beristirahat di sini selama beberapa bulan kedepan dan jika kau membutuhkan sesuatu kau tinggal memencet bel yang ada di sana,itu akan terhubung langsung kepada pelayanku." ucap Loey.

Rosella yang mendengarnya kemudian mengangguk tanda dia mengerti yang apa dimaksud oleh Loey itu.

Loey kemudian meninggalkan kamar itu. Setelah kepergian pria itu, Rosella langsung mengunci pintu kamarnya.

................

"Apa kau juga melihatnya?" tanya wanita berambut pendek itu kepada Candy.

"Ya, aku melihatnya. Siapa wanita itu?" tanya Candy.

"Entahlah, aku tidak tau pasti. Aku sempat mendengarnya dari para pelayan, kalau wanita itu adalah tamu istimewa Mr. Park. Dan waita itu akan tinggal di sini beberapa bulan kedepan," ucap wanita berambut pendek itu.

"Apa itu artinya dia akan tinggal bersama kita? Tapi aku melihat Mr. Park memperlakukannya berbeda. Dia terlihat bersikap lebih ramah kepada gadis itu ," ucap Candy mulai kwhatir.

"Benar, aku juga melihatnya seperti itu ... apa mungkin gadis itu adalah teman masa kecilnya Mr. Park?" ucap wanita berambut pendek itu.

"Wah kalau itu benar maka kau akan semakin sulit mendapatkannya," ucap wanita berambut ikal yang tiba-tiba datang dari belakang.

"Ya tentu saja. Wanita itu sekarang saja memiliki kamar yang berada di samping kamar Mr. Park. Kamar itu sangat luas dan juga bagus kau tahu itu?" ucap wanita berambut pendek itu kepada temannya itu.

Ucapan kedua temannya itu membuat Candy yang mendengarnya semakin panas. Dia kemudian memanggil salah seorang pria yang memakai jas hitam itu.

"Ada apa kau memanggil ku Candy?" ucap pria itu dengan tersenyum sambil berjalan menghampiri Candy.

Kemudian Candy berjalan memutar di depan lelaki itu sambil mengusap dada pria itu dan berputar kebelakang seperti tengah menggodanya.

"Kau sangat tampan sekali hari ini," ucap Candy dengan senyum menggodanya.

"Apa yang kau inginkan Candy-ssi?" ucap pria itu tersenyum sambil menahan tangan Candy yang tengah menggodanya itu.

"Apa kau tahu siapa wanita yang bersama Mr.park itu?" tanya Candy.

"Ah wanita itu. Dia adalah tamu istimewah Mr. Park."

"Tamu istimewah?" ulang Candy.

"Hmm, aku dengar dia itu kekasih bayaran Mr. Park," ucap pria itu.

"Kekasih bayaran? Hhh" ucap Candy dengan senyuman liciknya.

"Ya. Dia yang akan menemani Mr.park untuk menjalankan misinya," ucap pria itu.

"Baiklah kalau begitu kau bisa pergi sekarang!" ucap Candy karena dia merasa sudah mendapatkan informasi yang cukup dari pria itu.

Kemudian lelaki itu pergi meninggalkan mereka.

"Kalian dengar sendiri bukan. Wanita itu tidak lebih dari kita sekarang," ucap Candy tersenyum.

"Tapi kenapa dia memiliki fasilitas yang lebih dibandingkan kita? Kita saja tinggal di kamar ini bertiga, sedangkan dia memiliki kamar yang luas dan megah itu sendirian," ucap wanita berambut pendek itu.

"Aku tidak peduli itu." ucap Candy kemudian pergi meninggalkan kedua temannya itu.

................

Di dalam kamarnya, Rosella sekarang sudah menyelesaikan mandinya dan keluar dari kamar mandi itu menggunakan baju tidur dan berjalan ke arah meja rias yang ada di sana. Tiba-tiba ponselnya berbunyi, dia kemudian mengangkat ponselnya itu.

"Apa kau sudah gila? Apa kau tidak tahu kalau Loey Park itu orang yang sangat berbahaya!" terdengar suara pria di seberang sana yang kini tengah menghubungi Rosella.

"Aku sudah mengetahuinya dan aku menerima tawaran ini karena dia mempunyai tujuan yang sama dengan ku," ucap Rosella tersenyum miring di sana sambil menatap ke arah luar jendelah kamarnya dengan ponsel yang masih berada ditelinganya.

Bersambung ....

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Muhammad
yah sangat senang aku membacanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status