Share

My Boyfriend
My Boyfriend
Penulis: Rhaniie

Seleksi pertama

"Honey!" Seru Gibran pada Alleta, "Doakan aku agar bisa bernyanyi dengan santai, dan luar biasa," ucapnya meminta semangatan dari pacarnya, Alleta!

Alleta tersenyum, "Pasti, dong! Aku akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu, Bunny!" Jawabnya sembari mengunyel-ngunyel pipi Gibran gemas.

Mereka sedang duduk di kursi tunggu, sebelum masuk ke ruang seleksi untuk bernyanyi.

"Honey!" Serunya lagi dengan suara sedikit bergetar, dan telapak tangan sudah sangat dingin.

"Tenang, Bunny! Tarik napas dalam-dalam, lalu keluarkan," titah Alleta.

Gibran mengikuti arahannya, "Tetap, Hunny! Aku masih gugup, aku takut tidak bisa bernyanyi dengan bagus!" Katanya sedih.

Alleta kembali menangkupkan kedua tangannya ke pipi, Gibran.

"Bunny! Liat aku!" Pintanya, dan dilakukan oleh Gibran, "Tenang! Jangan berpikiran macam-macam, kamu pasti bisa! Semangat!" Kata Alleta menyemangatinya.

"Semangat!" Timpal Gibran seraya mengangkat tangannya ke atas.

"Good boy!" Seru Alleta.

"Tapi, Honey!" Seru Gibran lagi.

"Apa lagi, Gibran!" Jawab Alleta mulai kesal.

"Sebelum aku masuk kedalam, aku boleh minta satu padamu!" Serunya dengan tampang memohon.

"Lebihpun gak papa!" Jawab Alleta kesal.

"Serius, Honey!"

"Hm."

Gibran langsung merapatkan tubunya dengan Alleta.

"Kamu mau ngapain, Bunny?" Tanya Alleta heran plus malu dari tadi jadi tontonan banyak orang.

"Mau minta semangat darimu," jawab Gibran santai.

"Bunny! Yang bener aja, masa disini, sih!" Ucap Alleta dengan sedikit berbisik.

"Emangnya kenapa, Hunny! Ini sah-sah aja, kan! Mereka juga gak bakalan liat, kok!" Kilah Gibran sudah tidak tahan melihat lembut, dan manisnya bibir Alleta dalam bayangannya.

"Tapi, Bunny! Emm......"

Gibran langsung membungkam mulut Alleta dengan bibirnya.

"Bu-bunny! Emm, malu... Bunny!" Ucap Alleta dengan sedikit mendorong tubuh Gibran.

Gibran langsung melepaskan ciumannya, "Hanya sebentar aja, Hunny! Pliissss!" Pintanya dengan wajah sedih memohon.

Alleta menatap mata Gibran sedikit menajam. Kemudian ia melirak-lirik ke sekitarnya, takut mereka pada liat.

Tapi, sepertinya mereka memang liat, cuma pura-pura saja saat Alleta menoleh pada mereka.

"Ok! Sebentar!" Alleta akhirnya menyetujui permintaan Gibran.

Mata Gibran langsung berbinar, "Iya, sebentar!" Tukasnya sangat senang.

Alleta mengangkat tas yang sedari tadi ada di pangkuannya untuk menghalangi wajah mereka berdua.

Gibran langsung menyerang bibir Alleta yang sedari tadi menggodanya.

"Emm....!" Mereka menikmati lumatan-lumatan kecil namun penuh dengan kenapsuan.

Sudah merasa cukup, Alleta langsung mendorong dada Gibran supaya melepaskan ciumannya.

"Kenapa, Hunny! Aku masih belum tenang, aku masih gerogi!" Katanya tidak rela melepas ciuman barusan.

"Ah, kamu mah modus, Bunny! Kamu mencari kesempatan saja," kilah Alleta seraya kembali menghadap kedepan.

Gibran makin merapatkan tubuhnya pada Alleta, "He, kamu tahu aja, Hunny!" Ucapnya seraya memeluk mesra tubuh Alleta.

"Siapa yang gak tahu sama ke omesan kamu, Bunny! Seduniapun tahu, kalo kamu Pria nakal yang suka mencari-caru kesempatan!" Jelas Alleta.

"Wow! Belum apa-apa, aku udah seterkenal gitu! Ck...ck... luar biasa!" Timpal Gibran bercanda. Perasaannya sudah lebih dari santai.

Dan...

Kalo udah kayak gini, Alleta suka risih. Kenapa?

Karena Gibran suka malu-maluin. Ia tidak bisa mengkontrol ke inginannya. Apapun itu, Gibran pasti akan lakuin semua yang ada di pikirannya.

"Gibran Alex Permana!" Seru seseorang memanggil Gibran yang sedang bermanja-manja pada Alleta.

"Sana! Kamu udah di panggil, tuh!" Kata Alleta sedikit mengusir. Alleta sudah sangat malu dengan tingkahnya yang manja tidak tahu situasi.

"Galak banget kamu, Hunny!" Tukasnya seraya berdiri.

"Bunny! Sekarang giliran kamu. Nyanyi yang bagus, dan tetap tenang!" Katanya dengan nada yang berbeda dari yang tadi.

"Siap, Hunny! Kamu jangan cemas. Aku akan lakuin yang terbaik semuanya demi kamu," jelas Gibran, dan mencium sekilah dahi Alleta.

Alleta tersenyum manis, namun malu-malu. Malu karna orang-orang dari tadi memperhatikan mereka berdua.

Setelah itu, Gibran masuk kesebuah ruangan untuk seleksi.

Alleta menunggunya dengan harap-harap cemas. Kedua tangannya ia tautkan, dan ia gosok-gosok pelan.

"Ya tuhan! Semoga pacarku lolos. Amiiinnnn!" Katanya mendoakan Gibran yang sedang berjuang di dalam sana.

Terdengar latunan-lantunan syair yang sedang Gibran nyanyikan.

"Wah! Merdu sekali suaranya!"

"Iya! Ini mah udah cocok buat nyanyi keatas panggung beneran."

"Iya, iya. Ini sudah sangat cocok untuk jadi penyanyi terkenal."

Mereka semua yang mendengar suara Gibran mendengar takjub pada suaranya yang sangat merdu.

"Apa dia pacar kamu?" Tanya seseorang sembari berhenti di hadapan Alleta.

"Iya, He is a Boyfirend!" Jawab Alleta semangat, "Mesum," tambahnya namun dengan suara pelan.

"Name?"

Orang itu menanyakan nama.

"Name! Name-nya siapa?" Tanya Alleta dengan termesem-mesem malu.

"Pacar kamu! Siapa namanya?"

"Oh, kirain aku!" Timpalnya merasa malu karena kegeeran.

"Boleh! Kamu juga boleh memperkenalkan diri," jawabnya dengan nada santai.

Alleta tersenyum, "Gibran Alex Permana! Anak pertama dari keluarga PERMANA!" Jelas Alleta.

Orang itu mengangguk, "Ok, aku akan menunggunya sampai keluar!"

Denggg....

Perasaan Alleta jadi tidak karuan. Ia semakin cemas.

"Jangan takut, aku bukan orang jahat!" Ucapnya mengetahui kecemasan Alleta.

Alleta mengangguk pelan kearahnya seraya tersenyum sedikit.

Alleta memperhatikan penampilan orang ini.

Berbadan tegap, kumis baplang, janggut panjang, otot lengan kekar, rambut sesisir, baju hitam senada dengan celana, dan sepatu yang dia pakai.

Jan lupa? Wajahnya yang sangar membuat Alleta semakin ngeri menatapnya.

"Honey!" Teriak Gibran kegirangan.

Alleta yang sedang menunduk takut, langsung mendongak cepat.

"Ya!" Jawabnya pelan.

Gibran langsung menyerbu kepelukan Alleta dengan cepat, seraya memangku Alleta, dan berputar-putar.

"Eeeeh! Ada apa ini? Ah, Bunny! Aku pusing!" Kata Alleta sembari menepuk-nepuk pundak Gibran.

Gibran langsung menurunkan tubuh Alleta.

"Hunny! Aku menang, Hunny! Aky berhasil mendapatkan ini!" Katanya sembari mengacungkan kartu berwarna emas ke hadapan Alleta.

Alleta menganga, ia belum percaya dengan apa yang Gibran capai.

Yang lain, pasti akan mendapatkan kartu perak, atau kartu kuning, dan hijau untuk melakukan seleksi lagi.

Tapi ini, Gibran! Gibran pacarnya!

"Aaahhhh! Bunny! Kamu memang hebat!" Kata Alleta dengan sangat girang sampai ia berjingkrak-jingkrak kesenangan.

"Hunny!" Timpal Gibran, dan memeluk Alleta mesra.

Prok...

Prok...

Prok...

Mereka semua yang melihat itu langsung bertepuk tangan ikut senang.

Gibran, dan Alleta langsung melepaskan pelukan mereka merasa malu. Tapi, di detik betikutnya. Gibran kembali memeluk tubuh Alleta dengan hangat.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status